Rabu, 27 Agustus 2008

TANJUNG KELAYANG

Pantai Tanjung Kelayang terletak di Kecamatan Sijuk sekitar 27 Km dari Tanjungpandan ibukota Kabupaten Belitung. Tanjung Kelayang memiliki pesisir sepanjang kurang lebih 1,5 Km dengan lebar pantai ± 7 M pada saat pasang tertinggi dan ± 10 M pada saat pasang terendah. Pantai Tanjung Kelayang meliputi area seluas 60 Hektar. Tanjung Kelayang memiliki karakteristik pantai berpasir putih dan laut biru yang tenang dengan panorama pohon kelapa di sepanjang pesisirnya.

Tanjung Kelayang adalah semenanjung yang menjorok ke arah Utara.Dengan pulau granit kelayang terletak sebelah Timur, Tanjung Kelayang adalah pantai berpasir putih sepanjang beberapa kilometer. Sebenarnya dari Tanjung Kelayang terhampar pantai pasir putih sejauh kurang lebih 4km sampai ke Tanjung Tinggi. Pantai sebelah Timur adalah tempat yang baik untuk berenang, karena permukaan dasar pantai jernih dan berpasir putih. Tempat ini juga baik jika anda ingin bermain di tepi pantai karena permukaan pantai yang lebar. Pantai sebelah Timur adalah pintu masuk Tanjung Kelayang, di sini hanya ada pasir putih, tidak ada granit di pantai. Dari sana pengunjung biasanya berjalan sepanjang pantai kurang lebih 300m ke arah Utara, dimana bisa ditemukan bebatuan granit, tersebar sepanjang ujung semenanjung dan juga di permukaan laut. Salah satunya yang berbentuk seperti burung kelayang tadi.
Terletak tidak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang, terdapat Pantai Tanjung Tinggi yang juga masih terletak di Kecamatan Sijuk, berjarak sekitar 31 Km dari Tanjungpandan dan 8 Km dari Sijuk meliputi area seluas kurang lebih 80 Hektar dan bisa di tempuh dari Tanjungpandan dalam waktu 45 menit. Pantainya memiliki pasir yang putih bersih dan dihiasi oleh susunan bebatuan granit setinggi 15 m ditepian dan dilepas pantai. Lebar pantai 5 m pada saat pasang tertinggi dan 8 m pada saat pasang terendah dengan panjang bibir pantai sekitar 1 Km. Kawasan Pantai Tanjung Tinggi sangat cocok untuk berjemur, memancing, menyelam, berenang, bermain jet ski atau bahkan bermain diatas pasir di tepian pantai
Sementara itu pantai sisi Barat memiliki pemandangan berbeda. Panjang pantai tidak sepanjang sisi Timur karena di sisi Barat terdapat lebih banyak batu-batu granit. Pemandangan unit dari pantai sisi Barat adalah 3 pulau kecil, kira-kira 300m dari bibir pantai. Dikombinasikan dengan bebatuan granit besar yang tersebar di permukaan laut, pemandangan di sisi Barat menjadi lebih menarik, terutama pada saat matahari terbenam. Tempat terbaik untuk menikmati pemandangan pantai sisi Barat adalah dari puncak batu-batu granit di area ujung dari semenanjung.

Tanjung Kalayang terkenal dengan pemandangan pantai dimana terdapat pulau batu granit kecil, kira-kira 100 meter dari pantai. Bentuk pulau granit itu mirip seperti burung. Itulah yang menyebabkan tempat ini dinamakan Tanjung Kelayang (salah satu nama jenis burung yang banyak dijumpai di sana). Ukuran dari pulau kecil itu kira-kira 50m persegi
Karakter pantai yang sungguh cocok untuk berenang atau berjemur diantara bebatuan granit yang tersusun menakjubkan. Bagi Anda yang hobi fotografi, Tanjung Kelayang adalah tempat yang pas untuk memuaskan hobi anda

BATU BAGINDE

Batu Baginde terletak di Kecamatan Membalong berjarak sekitar 70 Km dari kota Tanjungpandan. Batu Baginde adalah bebatuan yang menjulang tinggi sehingga menyerupai sebuah bukit dengan ketinggian ratusan meter dari permukaan tanah disekitarnya.

Batu Baginde dianggap penduduk sekitar sebagai tempat yang memiliki nuansa magis yang kental dan dihubungkan dengan legenda asal mula terjadinya Pulau Belitung.

Disisi lain dari Batu Baginde terdapat sebuah batu yang terletak pada posisi miring tanpa ditahan apapun, sehingga seharusnya menurut akal sehat batu itu seharusnya sudah jatuh, tetapi kenyataannya batu itu tetap berada ditempatnya. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal yang berkunjung ke Batu Baginde.

Batu Baginde cocok sekali sebagai tempat olahraga panjat tebing terutama bagi wisatawan yang berjiwa petualang dan menyukai tantangan.

Selasa, 26 Agustus 2008

BATU SATAM

Billitonite atau yang dikenal dengan nama Batu Satam merupakan sejenis batu yang biasa ditemukan di pulau Belitung. Batu tersebut sering ditemukan secara kebetulan oleh para para penambang timah yang sedang menggali biji timah di lokasi pertambangan darat di pulau Belitung.

Yang unik dari batu ini adalah batu Satam hanya ditemukan di pulau Belitung saja. Awalnya pada tahun 1921 seorang Belanda bernama N. Wing Eatson dari Akademi Amstedam di Belanda menamakan batu ini dengan sebutan “Billitonite” atau dalam bahasa Indonesia berarti batu dari Belitung. Sedangkan nama Satam berasal dari bahasa China yaitu Sa yang artinya pasir, dan Tam artinya empedu. Jadi Satam artinya secara keseluruhan adalah Empedu Pasir, begitu orang-orang china di Belitung menyebutnya.

Billitonite atau batu Satam sebenarnya berasal dari sebuah batu mateor yang sangat besar berjuta-juta tahun yang lalu yang jatuh dan meledak berkeping-keping dan menyebar diatas pulau Belitung. Warna hitam dari batu ini sendiri merupakan percampuran zat asam karbon dan zat mangan. Sedangkan ukiran-ukiran yang terdapat pada permukaan batu terjadi dari proses alam akibat batu yang tergesek dengan aliran air didalam tanah tempat batu tersebut terpendam (sekitar kedalam 50 meter).

Beberapa orang percaya bahwa batu Satam memiliki banyak khasiat, beberapa diantaranya dipercaya untuk mengusir setan dan anti racun. Kebanyakan batu Satam digunakan sebagai perhiasan diikat dengan emas untuk cincin dan kalung